Rabu, 06 April 2011

Sporting Gijon dan Mimpi Buruk Jose Mourinho di Spanyol
04-04-2011 19:23
Jose Mourinho, harus mengakui keunggulan Sporting Gijon di Santiago Bernabeu. (Reuters)
Jose Mourinho, harus mengakui keunggulan Sporting Gijon di Santiago Bernabeu. (Reuters)

Bola.net - Oleh: Zulfikar Aleksandri
Ironis. Impian Real Madrid menjuarai La Liga musim ini 'berakhir' bukan dari rival abadi mereka, Barcelona.

Tidak pula dari tim-tim sekelas Valencia, Sevilla, atau rival sekota Atletico Madrid.
Adalah Sporting Gijon dengan pelatihnya Manolo Preciado yang mengakhiri harapan Real Madrid menjuarai liga sekaligus 'menyerahkan' trofi Liga BBVA lebih awal pada Barca.
Pelatih Gijon, Manolo Preciado mungkin tak akan pernah dapat julukan The Special One, tapi dia menjadi pelatih spesial yang mematahkan rekor spesial Jose Mourinho.
150 pertandingan liga tak pernah kalah sejak melatih FC Porto, mempertahankannya selama di Inggris dan Italia, bukan rekor main-main bagi Mourinho.
Tapi Mourinho menanggapinya dengan enteng. "Rekor selalu ada untuk dipatahkan," katanya.
Uniknya, Mourinho pernah mengeluarkan kritik pedas pada Preciado saat Gijon kalah dari Barcelona. Ia menganggap Preciado menurunkan tim lemah untuk memuluskan langkah Barca menjuarai liga musim ini.
Mourinho menelan kritikannya sendiri. Ia harus mengakui 'tim lemah' Sporting tak selemah yang ia hadapi.
'Tim lemah' Sporting-lah yang mematahkan rekor tak terkalahkan Real Madrid di semua kompetisi musim ini, sekaligus mengakhiri harapan Mouirnho menjuarai liga pada tahun pertamanya di Bernabeu.
Pencetak gol kemenangan Gijon adalah Miguel de las Cuevas, mantan pemain Atletico Madrid.

"Aku melihatmu, Jose!" Miguel de las Cuevas merayakan golnya di Santiago Bernabeu. (foto: Reuters)

Los Merengues kini berselisih delapan angka dengan Barcelona, belum termasuk head to head Madrid dan Barca musim ini.
Mampukah Madrid menang 6-0 pada El Clasico episode kedua nanti di Bernabeu? Sangat sulit. Bahkan andai Barca menurunkan 'tim lemah' sekalipun.
Apa yang terjadi di Real Madrid? Krisis cedera pemain? Tanpa Cristiano Ronaldo mereka tetap berharap pada ketajaman Karim Benzema. Tanpa Gonzalo Higuain mereka meminjam Adebayor dari Manchester City.
Cedera panjang yang dialami Kaka tak masuk hitungan Real Madrid musim ini karena ia memang tak lagi masuk rencana Mourinho sejak kedatangan Mesut Ozil.

"Aku masih yang Special One" Jose Mourinho (kanan) harus mengakui keunggulan pelatih Sporting Gijon Manolo Preciado. (foto: Reuters)

Kekalahan dari Sporting Gijon tak hanya mengakhiri harapan juara liga Real Madrid, tapi menjadi pertanyaan besar pada masa depan Jose Mourinho di ibu kota Spanyol.
Bukan rahasia lagi bila Mourinho sangat ingin kembali ke Inggris, tempat pertama kali ia menjuluki dirinya sebagai sang Special One.
Tapi maukah Mourinho meninggalkan Spanyol dengan tangan kosong? Itu sama sekali bukan tipikalnya.
Masih ada harapan Real Madrid mengangkat trofi Liga Champions dan Copa del Rey, tapi keduanya, lagi-lagi, Real Madrid terlebih dulu harus melewati Barca.
Menjadi tamparan telak kedua andai Barca meraih treble winner musim ini.(bola/zul)